Bebehas

Bebehas

Ibu duduk termangu di kursi kesayangannya. Sambil membuka album foto lama, pikirannya melayang jauh. “Apa yang sedang Ibu lihat rupanya?,” pertanyaanku memecah lamunan Ibu. “Ah, tidak ada apa-apa Ranti. Ibu hanya terkenang masa muda dulu.” Aku tersenyum sambil...
Wayang Potehi Selalu Di Hati

Wayang Potehi Selalu Di Hati

Waktu menunjukkan pukul 7 malam. “Tami, Ara … ayo cepat, aku tak mau nanti kita terlambat,” ajakku. Tami dan Ara pun mempercepat langkah mereka untuk menyusulku yang memutuskan untuk berlari kecil agar segera sampai ke tanah lapang di ujung kampung kami. Sudah...
Kehidupan Di Perbatasan

Kehidupan Di Perbatasan

Dengan sinar matahari yang menyengat, pagi itu aku menyusuri jalan di perkampungan Iban. Ada saja rupa-rupa kesahajaan yang aku temukan di sana. Sepanjang sungai misalnya, ada kaum ibu yang sedang mencuci baju dan beras untuk di masak. Mereka saling bercerita dan...
Baralek Di Tanah Minang

Baralek Di Tanah Minang

Sebentar lagi Anisah akan melepaskan masa lajangnya. Waktu menunjukkan pukul 9, semua makanan sudah tertata rapih. Makanan-makanan untuk tamu sudah disiapkan di bagian teras rumah di bawah tenda megah berwana biru. Sementara makanan-makanan untuk upacara adat khas...
Damai Itu Hanya Sekali Tarikan Nafas

Damai Itu Hanya Sekali Tarikan Nafas

Anak : Pa, ini gambar apa? Ayah : Itu jalan menuju kehidupan abadi. Anak : Berarti itu surga? Tapi, mengapa banyak cabang ya? Ayah : Nak, Tuhan kita hanya satu. Jalan bercabang ini ibarat guide untuk kita bisa sampai ke sana, seperti kita guide-nya Yesus. Kalau mama...