KETIKA INDONESIA DI ANTARA PERTARUNGAN 2 KEPENTINGAN
Leader's Talk bersama Drs. Jakob Tobing, MPABerikut Ini fakta penting tentang sejarah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang perlu kamu ketahui!!!
#CitaCitaIndonesia oleh Jakob Tobing, MPA, tokoh yang telah malang melintang di dunia politik Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai arsitektur amandemen UUD 1945.
transcript
Iya jadi kemudian muncullah generasi-generasi yang terdidik ini. Pemukanya itu Bung Karno, Bung Hatta, dan banyak yang lain lagi. Dan mereka ini melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai Indonesia merdeka. Dan mereka, kalau tadinya Belanda dengan politik etika-nya itu memberi kesempatan melalui Volksraad, melalui sebuah dewan rakyat begitu. Tetapi sangat terbatas, sehingga akhirnya tidak populer di kalangan para pejuang dan mereka lebih memilih jalan untuk menentang dari luar, yang dipimpin oleh seorang orator ulung dan seorang yang sangat brillian pemikiran-pemikirannya, yaitu bung karno.
Kemudian terjadilah perang dunia kedua. Perang dunia kedua itu pada dasarnya perang ideologi, bukan hanya sekedar merebut sumber daya alam. Tetapi perang antara ide-ide fasis yang baru muncul dengan kemenangan hitler merebut kekuasaan di Jerman, Mussolini di Itali dan juga munculnya generasi baru Jepang yang terdidik secara barat dan sangat mempunyai semangat untuk kejayaan Jepang. Idenya dari mereka ini adalah bahwa mereka harus mengalahkan komunis yang pada waktu itu sudah mulai berjaya dan juga sudah mulai ada masalahnya, dan juga mengalahkan kaum kapitalis yang dianggap sudah mulai uzur, sudah mulai lemah.
Salah satu yang mereka inginkan atau rancang adalah dunia ini dibagi kedalam beberapa wilayah pengaruh, yaitu wilayah pengaruh Jerman di Eropa. Wilayah pengaruh Amerika di Amerika dan Pasifik di sebelah timur. Juga wilayah pengaruh kaum komunis dan wilayah pengaruh fasis lainnya yaitu Jepang. Dan wilayah pengaruh Jepang ini mencakup, disamping Jepang sendiri, tentunya adalah Mancuria, Tiongkok, Asia tenggara pada umumnya, termasuk Indonesia merupakan wilayah pengaruh Jepang dan berpusat di Tokyo.
Itu rencana Geopolitik mereka yang kita kenal dalam sejarah sebagai sebagai rencana Asia Timur Raya. Dan dalam rangka itu mereka melancarkan perang dan kemudian untuk merealisasikan rencana Asia Timur Raya itu, setelah mereka menduduki Birma dan Filipina tahun 1943 itu, mereka membentuk suatu Dojo, kosakai di Birma. Pada tahun 1943 yang sama juga di Filipina, dan kemudian memberikan kemerdekaan kepada Birma tahun 1943 dan kepada Filipina tahun 1943.
Birma dan Filipina yang merdeka itu adalah bagian dari Asia Timur Raya dan mereka menyatakan perang melawan sekutu. Dan itu realisasi daripada gagasan Asia Timur Raya itu. Baru kemudian dengan berbagai alasan tertentu itu dibentuk di Indonesia pada bulan Maret begitu, Maret Mei tahun 1945. Jadi dua tahun kemudian.
Jadi dalam rangka itu, mereka merangkul pejuang-pejuang kemerdekaan. Misalnya, di Birma mereka merangkul pejuang-pejuang kemerdekaan Birma. Di Filipina mereka merangkul pejuang-pejuang kemerdekaan Filipina. Dan di Indonesia juga merangkul pejuang-pejuang kemerdekaan di Indonesia. Sama dengan di Birma dan di Filipina, tidak semua mau dirangkul. Di Indonesia juga tidak semua mau dirangkul.
Pendek cerita, yang mau dirangkul ini melihat begini … ini suatu kesempatan merebut kemerdekaan dengan sesungguh-sungguhnya. Jadi ok lah sekarang kita kerjasama sama Jepang, nanti kita akan merebut sendiri begitu. Disitulah berdirinya yang kita kenal sebagai BPUPK atau Dokuritsu Junbi Cosakai, Badan Peneliti Persiapan Usaha-Usaha Kemerdekaan.
Jadi kita lihat bahwa ini adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang untuk kepentingan mereka. Tetapi yang dilihat oleh pejuang kita, sebagai kesempatan untuk merebut kemerdekaan yang sesungguhnya. Itulah mereka bersidang dan dalam persidangan itu yang terjadi adalah sebetulnya pertarungan antara kepentingan Jepang tadi yang akan membangun Asia Timur Raya dengan kepentingan kita yang ingin merdeka sebenar-benarnya. Jadi kita harus memahami situasi seperti itu.