KALAU ANDA TIDAK SUKA DIBATASI, JANGAN MEMBATASI ORANG LAIN!
Seri Video 9 Nilai Gus durKeadilan, kesetaraan itu sulit untuk diwujudkan ketika kita masih saling menindas. Dan pembebasan dari setiap penindasan menjadi satu nilai yang sangat dipegang oleh Gus Dur. Simak penjelasan Alissa Wahid, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian dalam seri #9NilaiGusDur edisi PEMBEBASAN berikut ini.
Transcript
Keadilan dan kesetaraan itu sulit diwujudkan ketika kita masih saling menindas dan pembebasan dari setiap penindasan itu menjadi satu nilai yang sangat dipegang oleh Gus Dur. Kalimat yang pernah diungkapkan Gus Dur misalnya begini, “janganlah suka membatasi orang lain.”
Kalau Anda tidak suka dibatasi, jangan membatasi orang lain. Kita perlu menahan diri kita, membatasi diri kita masing-masing, di situlah kita akan mencapai masyarakat yang adil dan setara yang kita inginkan. Kalau kita masih melakukan penindasan atas nama apapun, maka orang-orang yang kita tindas ini akan kehilangan kemerdekaannya. Misalnya dalam konflik-konflik sumber daya alam, dalam konflik-konflik lahan, kita bisa melihat bagaimana kadang-kadang instrumen atau alat-alat negara justru berpihak kepada pengusaha, kepada oligarki dan kemudian mereka melakukan penindasan kepada masyarakat setempat.
Gus Dur terkenal kedekatannya dengan berbagai kelompok-kelompok yang di akar rumput. Mereka adalah kelompok-kelompok yang dilemahkan, terutama petani, nelayan yang dipaksa, yang diambil alih tanahnya dan itu semua atas nama kepentingan kelompok. Itu inti dari sikap menindas. Karena itu bagi Gus Dur, pembebasan ini menjadi sangat penting.
Sebagai contoh pada saat beliau menjadi Presiden, Gus Dur memutuskan bahwa ada hutan-hutan tertentu di Indonesia yang itu menjadi hutan milik negara. Tidak bisa diperjualbelikan! Kenapa Gus Dur mengambil kebijakan demikian dengan Perpres waktu itu? Karena Gus Dur tahu di dalam hutan-hutan itu ada masyarakat adat yang mereka tidak menggunakan struktur sosial yang sama dengan kita. Mereka tidak mengenal kampung yang menetap, mereka hidup berpindah-pindah di dalam hutan, dan mereka cukup dengan apa yang mereka jalani, apa yang mereka hidupi. Karena itu mereka rentan penindasan, kalau ada pengusaha yang berkolusi dengan pemerintah setempat menggunakan instrumen negara untuk mengambil alih lahan-lahan ini.
Karena itulah Gus Dur melindungi mereka dan memelihara kebebasan atau kemerdekaan warga masyarakat adat ini terutama masyarakat rimba. Inilah esensi dari pembebasan. Ketika kita memandang semua warga negara memiliki kemerdekaannya dan dijamin misalnya kemerdekaan berserikat, berkumpul, berpendapat, beragama, maka pada saat itulah kita bisa mencapai perdamaian yang hakiki karena keadilan dan kesetaraan bisa ditegakkan.