Siapa yang tak kenal kopi Starbucks? Gerai Starbucks terkenal sebagai jaringan global terbesar di seluruh dunia, juga salah satu tempat favorit menikmati kopi.

Dilansir dari detik.com, Paul Reynolds, Consumer Content Editor dari firma riset ValuePenguin, sempat menyebut di banyak negara bahwa Starbucks merupakan jaringan kopi yang sarat status. Orang lebih percaya diri ketika meminum kopi di Starbuck, ketimbang produk kopi lokal. Realita ini juga terjadi di Indonesia! Starbucks menjadi simbol gaya hidup modern masyarakat kota.

Anggapan ini disangkal oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo dan keluarga berkunjung ke kedai kopi Tuku di Jalan Cipete Raya, Blok B, Jakarta Selatan, Minggu (2/7/2017). Jokowi memilih mencicipi menu kopi susu tetangga di kedai Toko Tuku, yaitu campuran dari gilingan kopi Aceh, Garut dan Flores bercampur susu dan gula aren. Kedatangan Jokowi membuat sebagian besar pengunjung dan pemilik kopi Tuku terkejut.

Presiden Jokowi mengapresiasi pemilik Kedai Kopi Tuku, Andanu Prasetyo, anak muda yang berhasil mengembangkan produk lokal. Menurut Siaran Pers Resmi di Istana, Jokowi mengapresiasi usaha yang dimiliki Andanu atau yang akrab disapa Tyo, karena menggunakan produk lokal. Kunjungan Jokowi sendiri membangkitkan kepercayaan diri para pengusaha kopi lokal untuk terus mengembangkan usahanya.

Bangga dengan produk Indonesia memang patut terus dikembangkan dan ditularkan kepada seluruh anak muda. Tak perlu tampil keasing-asingan atau harus selalu menggunakan produk asing!

Pengertian cinta produk dalam negeri juga tidak membuat kita gelap mata. Kita tetap harus memperhatikan kualitas dan mutu produk agar bangsa kita belajar untuk tidak asal-asalan menghasilkan produk.

Sudah waktunya kopi lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri! Karena itu, kita perlu memiliki kesadaran akan pentingnya kebanggaan atas produk dalam negeri. Kebanggaan akan produk dalam negeri berpangkal dari menata dan mengubah pola pikir kita sendiri.

Langkah sederhana, bisa kita mulai dengan menggunakan produk lokal itu sendiri. Membeli produk lokal berarti kita telah menyejahterakan dan memakmurkan bangsa sendiri. Sementara itu, kita yang terpanggil bergerak di bidang wirausaha (entrepreneur), seharusnya memiliki wawasan yang bijak dan tepat, mengelola kekayaan alam, serta menciptakan produk lokal yang kreatif.

Tanpa niat dan peran serta kita, segala keunikan, identitas dan semangat kebangsaan pun bisa luntur. Karena itu, mari kita cintai produk lokal khas Indonesia yang kelak akan meninggikan derajat bangsa!