Saya Richo Nanditho Sitinjak berusia 25 tahun dan sedang bekerja sebagai Polisi Kehutanan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saya sebenarnya bingung ingin menuliskan apa yang menjadi inspirasi di hidup saya untuk lingkungan sekitar saya. Kehidupan saya selama mahasiswa hanya berkecimpung di dunia mahasiswa dengan segala kegiatan rohaninya (berdoa, pendalaman Alkitab, bersekutu, Kelompok Kecil, dsb). Hingga akhirnya saya bisa terjun ke dunia birokrasi dalam jalur Calon Pegawai Negeri Sipil.

Masuk di dunia PNS saat itu membuat saya merasa “terkekang” dalam rutinitas dan dalam kreatifitas yang seharusnya bisa dikembangkan. Namun paling tidak saya menganut sistem jika kita bekerja dengan baik maka jalan kesuksesan itu datang dengan sendirinya. Maka dari itu, belum lama saya menjadi Pegawai Negeri Sipil kepercayaan-kepercayaan tugas inti di kantor mulai dipercayakan kepada saya.

Salah satu yang menarik menurut saya adanya satu kasus di wilayah kerja saya yang menyita waktu maupun biaya dari instansi tempat saya bekerja. Kasus ini berkaitan dengan Lingkungan yang rusak di tangan para penambang emas yang mengeksploitasi hutan tanpa seijin pemerintah. Hutan yang begitu luasnya dengan luasan sekitar 16 ha tereksploitasi dan rusak, sehingga harus dijaga oleh Polisi Kehutanan yang ada di Instansi tempat saya bekerja. Saya merupakan salah satu dari orang yang dipercayakan untuk menjaga hutan tersebut, agar tidak diganggu lagi oleh penambang liar. Paling tidak saya mengerti pentingnya menjaga hutan, yang  berisi makhluk-makhluk hidup yang keragamannya harus terpelihara untuk pembelajaran bagi generasi kedepannya.

Penulis

Richo Nanditho Sitinjak adalah alumni Johannes Leimena School of Public Leadership for Young Leaders 2017, asal Palu, Sulawesi Tengah.