sumber foto : tribunnews.com

Begitu banyak cerita yang saya miliki, namun saya memilih pengalaman saya waktu masih menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Manado. Tepatnya tahun 2013 terbentuknya panitia Orientasi Mahasiswa Baru Tahun 2013, berdasarkan surat keputusan Ketua STAKN Manado. Pada saat itu saya dipercayakan sebagai sekretaris orientasi mahasiswa baru. Dalam kegiatan tersebut kami panitia memutuskan bersama tema kegiatan yaitu tentangn penghijauan lingkungan, yang salah satu program utamanya yaitu penanaman 1000 bibit pohon bakau di bibir pantai Manado.

Pada rapat panitia orientasi tersebut, saya coba melemparkan isu tentang menjaga pantai kita. Memang pantai di Manado masih belum bisa dikatakan kritis tapi tindakan kita saat itu akan berdampak baik bagi lingkungan. Pohon bakau berfungsi sebagai pemecah ombak agar ombak tidak sampai ke jalan raya atau bagunan-bangunan di tepi pantai. Selain itu juga sebagai penghijauan yang harus terus digalakan.

Tepatnya bulan Agustus kami melaksanakan kegiatan tersebut, bersama kurang lebih 200 mahasiswa baru, dosen dan pegawai kampus. Kegiatan tersebut disambut baik bukan hanya oleh pihak kampus namun juga oleh pihak pemerintah daerah Sulawesi Utara. Penanaman 1000 bibit pohon bakau tersebut di buka langsung oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara, dan Ketua STAKN Manado. Disaksikan juga oleh pemerintah kecamatan beserta masyarakat sekitar tempat pelaksanaan kegiatan.

1000 bibit yang disediakan dibagi juga untuk masyarakat sekitar dan kami menanamnya bersama-sama. Hal ini dilakukan agar semua bibit dapat tertanam dan tidak ada yang terbiar. Kami menanam bibit pohon bakau dengan wadahnya tapi dibuka sedikit bagian bawahnya, agar air bisa masuk dan tanah yang ada di wadah tersebut tidak tumpah. Sebelum melakukan penanaman kami belajar bagaimana cara menanam bibit pohon bakau tersebut.

Dari kegiatan ini banyak respon positif yang kami terima. Ouput dari kegiatan tersebut banyak organisasi dan instansi yang juga ikut melaksanakan penanaman bibit bakau setelah kami mempelopori kegiatan tersebut. Bagi kami ini menjadi kegiatan yang luar biasa karena mampu memberikan dampak bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk kesadaran masyarakat Kota Manado tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Tidak perlu suatu ide yang besar untuk menginspirasi orang lain, karena dari kegiatan ini menyadarkan saya bahwa cukup dengan pemikiran kostruktif yang sederhana yang disertai dengan implementasinya kita mampu menginspirasi dan menjadi berkat bagi orang lain disekitar kita.

Penulis

Indah Jelita Sondakh adalah alumni Johannes Leimena School of Public Leadership for Young Leaders 2017, asal Manado, Sulawesi Utara.