PERDAMAIAN TANPA KEADILAN, SEMU!!!

Gus Dur sering mengungkapkan perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi. Bagaimana mungkin kita bisa membuat atau mewujudkan sebuah masyarakat yang damai, kalau tidak ada keadilan di sana. Kelihatannya mungkin tidak ada konflik, tapi tanpa ada keadilan, maka perdamaian itu semu dan mudah sekali untuk dirusak perdamaian itu.

Misalnya, sekali lagi dalam contoh minoritas – mayoritas. Kelihatannya tidak ada konflik, karena minoritas dipaksa meminggirkan hak konstitusi mereka sebagai warga negara. Sekilas tampak damai, tetapi pada dasarnya perdamaian itu tidak bisa sustainable atau tidak bisa berkesinambungan.

Kenapa? Karena keadilannya tidak dijamin atau tidak dilindungi atau tidak diwujudkan, karena itu nilai keadilan menjadi salah satu nilai instrumental yang sangat penting. Dan keadilan dalam hal ini bagaimana sebuah bangsa, sebuah negara bertumpu pada sistem hukum yang kemudian melindungi semua hak warga negara sesuai yang termaktub dalam konstitusi.

 Tanpa sistem yang adil, tanpa nilai keadilan ini hidup dalam masyarakat akan mudah sekali kita untuk terjebak dalam konflik. Kita merasa kita yang paling benar, karena itu kita menyerang kelompok yang lain. Itu semua karena kita tidak hidup di dalam prinsip atau nilai keadilan itu.

Sangat mudah untuk menjadi tidak adil ketika kita lupa nilai-nilai ketuhanan. Ketika kita lupa bahwa wujud nilai ketuhanan itu adalah mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan.